Gadget yang saat ini beredar dan merebak
di banyak lapisan masyarakat menimbulkan beberapa gejala sosial baru di
masyarakat kita. Sebagian orang menjadikan Gadget hanya berfungsi
sebagai Gaya Hidup (lifestyle) semata, dan oleh sebagian yang lain
Gadget dianggap sebagai sebuah kebutuhan.
Untuk bisa melihat secara jelas dan
menilai kapan sebuah Gadget berfungsi sebagai Gaya dan kapan berfungsi
sebagai Kebutuhan perlu memperhatikan aspek berikut:
Gadget sebagai Gaya Hidup
Di beberapa kalangan Gadget akan hanya
berfungsi sebagai gaya hidup (lifestyle) ketika pemanfaatan dari fitur
di sebuah Gadget di gunakan oleh kelompok masyarakat yang tidak tahu
fungsi dari fitur yang ada di Gadget. Hal ini bisa di contohkan pada
seorang anak ABG (Anak Baru Gede) yang ingin dibelikan Gadget karena
alasan supaya terlihat keren dan ingin di puji teman-teman di
sekolahnya.
Apa yang di contohkan diatas menunjukan
bahwa ABG tersebut dari awal memberi Gadget memang tidak berdasarkan
atas kebutuhan Gadget namun lebih kepada faktor Gaya Hidup semata.
Saat ini banyak orang khususnya di
kalangan remaja terjebak dalam posisi seperti ini, dimana mereka (ABG)
membeli Gadget hanya lebih dikarenakan faktor Gaya Hidup semata. Hal ini
tentunya sangat disayangkan sekali. Jika seorang ABG saat membeli
sebuah Gadget hanya berdasarkan Gaya Hidup semata, dikhawatirkan
penggunaan Gadget hanya akan berfungsi sebagai sarana Bermain Game,
Facebookan, Twitteran, dan yang lebih berbahaya lagi adalah akses ke
situs-situs porno yang itu akan merusak pola pikir remaja tersebut.
Dalam hal ini dibutuhkan peran orang tua
supaya mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka, sejauh mana seorang
anak saat membeli sebuah Gadget harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan
fungsinya. Jika perlu orang tua harus mengarahkan dan mengarahkan kepada
anak-anak mereka untuk menggunakan fitur dan fasilitas yang ada di
Gadget untuk kebutuhan yang bermanfaat.
Gadget sebagai Kebutuhan
Sebuah Gadget bisa dikatakan sebagai
Kebutuhan memiliki ciri yang mungkin setiap orang akan berbeda-beda
dalam memahaminya. Namun dari beberapa kasus bisa dilihat berdasarkan
profesi dan jenis pekerjaan seseorang.
Beberapa jenis profesi dan pekerjaan yang dimaksud antara lain:
Wartawan
Seorang wartawan dimana akses informasi
begitu cepat seperti sekarang, tentunya pekerjaan juga menuntut sebuah
berita yang selalu update. Dengan demikian tentunya memiliki Gadget
adalah kebutuhan yang saat ini mutlak diperlukan.
Profesi di Bidang IT (Programmer, Bloger, Marketing Online, dll)
Mereka yang setiap hari bergelut dengan
urusan IT khususnya yang selalu online, memiliki Gadget tentunya sebuah
kebutuhan yang teramat sangat penting. Hal ini dikarenakan memang Gadget
sendiri adalah bagian dari alat profesi mereka untuk mempercepat dan
memperlancar pekerjaan mereka.
Pebisnis (Pengusaha)
Seorang pengusaha di bidang apapun,
seharusnya di era sekarang ini memang harus memiliki gadget untuk
memperlancar usahanya. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan
fitur-fitur dan fasilitas Gadget seorang pengusaha bisa memiliki waktu
lebih banyak menjalankan usahanya dimanapun berada.
Lain-lain
Profesi lain-lain yang saya maksud
adalah semua jenis profesi apapun jika memang yakin dan bisa
memanfaatkan adanya gadget untuk mensuport pekerjaan dan aktifitasnya,
maka sesungguhnya adanya Gadget bisa menjadi kebutuhan.
Misalnya profesi seorang Petani, profesi
petani mungkin oleh banyak orang dianggap sebagai profesi yang tidak
atau belum membutuhkan gadget untuk mensuport pekerjaanya. Namun untuk
seorang Petani yang memiliki pola pikir dan kemampuan yang cerdas,
sebuah Gadget bisa menjadi kebutuhan untuk mempromosikan hasil
pertanianya melalui internet dengan Gadget yang dia miliki. Bahkan bukan
hanya untuk memasarkan hasil pertanian seorang petani jika bisa
memanfaatkan Gadget bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan yang lain.
Dari pemaparan tersebut bisa disimpulkan
bahwa yang menentukan sebuah Gadget dikatakan sebagai Gaya Hidup atau
Kebutuhan lebih di tentukan dari Tujuan dan Fungsi dari seseorang dalam
memanfaatkan Gadget melalui fitur dan fasilitas di dalamnya.
No comments:
Post a Comment