Motivasi belajar pada dasarnya
merupakan bagian dari motivasi secara umum. Dalam kegiatan belajar
mengajar dikenal adanya motivasi belajar yaitu motivasi yang ada dalam
dunia pendidikan atau motivasi yang dimiliki peserta didik (siswa).
Sardiman (2006) mengemukakan
bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di
dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.
Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk mencapai kebutuhan
sangat kuat. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) motivasi
belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses
belajar. Nasution ( dalam Rohani, 2004) menyatakan motivasi peserta
didik (siswa) adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga siswa
mau melakukan apa yang dapat dilakukannya.
Menurut Winkel (2005) “Motivasi belajar
ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau
semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki
energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar”.
Berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar adalah suatu
penggerak yang timbul dari kekuatan mental diri peserta didik maupun
dari penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai
tujuan-tujuan belajar itu sendiri.
No comments:
Post a Comment